Kata orang bijak' 'orang yang mengumpulkan banyak tak selalu berlebih'. kira-kira begitu yang saya alami beberapa hari ini..
Saya seolah ga habis pikir, rasanya sejak hari minggu kemarin, banyak 'berkat' tak terduga yang saya terima.
Hari minggu, baru pulang gereja dah di minta datang benerin 'mozila'nya Om Slamet; abis itu malemnya ada yang minta tolong 'liatin' Laptop nya..
hari Senin nya, baru pulang kerja eh giliran komputer Om Demma minta di progran ulang... Pokoknya lumayan lah, apa lagi semua kerja saya dihargai sejumlah Rupiah yang saya anggap 'berkat' tak terduga..
Eh, eh, eh.. baru juga terima 'berkat' nya.. belom sempat di kalkulasi penggunaannya.. muncul dah pengeluaran² tak terduga.. huff.. ini yang bikin saya ga habis pikir..
Tidak tanggung² pengeluaran nya lebih banyak dari yang saya dapat tak terduga sejak hari minggu.. Ga kepikir klo Senin dan Selasa aja ban dalam motor saya mesti dua kali diganti... walaaaaahhhh.. Yah, mau gimana lagi..
Sampe pagi tadi, saya masih terus bertanya-tanya apa maksud Sang Hidup mengijinkan semua ini saya jalani??
Akhirnya melalui renungan pagi bersama istri, saya menemukan jawaban, setidaknya membuat saya berpikir untuk menerima semua kenyatan..
Bahwa HIDUP adalah rangkaian memberi dan menerima yang tak putus-putusnya. Itu tak bisa dipungkiri siapa pun! Ada saatnya kita memberi, Ada saatnya kita menerima. Bahkan disaat kita menerima, kita sebenarnya juga memberi. Memberi kesempatan kepada orang lain untuk bertanggung jawab terhadap sesamanya.
Berangkat dari Renungan ini.. Siang tadi, ditengah terik mentarai saya dan Netto teman kerja saya ketika hendak membayar 'Lae' yang mengganti ban dalam motor saya, Netto mengusulkan untuk meminta turun harga beberapa rupiah; setelah saya pikir² saya pun berkata, sudah lah mungkin inilah saat nya saya memberi..
Ya, memberi dari segala kekurangan saya.. bukan dari kelebihan saya..
Wednesday, July 27, 2011
Take and Give
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment